Ilustrasi, sumber foto: Pexels
"Ahh ... aahhh ... ahhh ..." - Ternyata 'kalimat' itulah yang dibutuhkan saat berhubungan seks.
Bagi yang belum pernah atau hanya mengetahuinya melalui film atau media lain, pasti akan bertanya-tanya, "Kenapa wanita itu selalu mendesah?"
Dalam penjelasan artikel Cosmopolitan, erangan dan desahan merupakan ekspresi kenikmatan seksual itu sendiri. Ada kalanya hal itu tidak dapat dikendalikan dan itu terjadi secara alami. Disisi lain, beberapa tidak sesuai standar dan beberapa memalsukan erangan mereka. Seperti itu dibuat-buat.
Perlu diketahui, erangan seks bukannya tidak ada artinya, lho! Sebaliknya, desahan dan erangan ini bisa menjadi alat penting dalam kehidupan seks Anda. Berikut 5 manfaat mendesah saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
1. Menyenangkan pasangan Anda
Beberapa pasangan memiliki pemahaman bahwa erangan merupakan salah satu tanda kepuasan seksual yang Anda dapatkan. Pada skala tertentu, pasangan bisa menilai seberapa baik dia "bermain" melalui desahan dan erangan yang Anda buat. Jika erangan yang Anda keluarkan dianggap memuaskan di telinganya, maka hal itu dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.
Sebaliknya, sebagian pasangan menganggap Anda yang tidak bersuara bisa menjadi pertanda ketidakpuasan. Ini bisa menurunkan kepercayaan dirinya dan membuatnya merasa tidak puas. Maka dalam urusan erangan, desahan, dan kesenangan yang Anda keluarkan, ada baiknya Anda berbicara dengan pasangan.
2. Meningkatkan gairah seksual
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa ada wanita yang memalsukan desahan dan erangan mereka. Secara sadar, mereka memahami bahwa erangan mereka dapat meningkatkan hasrat seksual terhadap pasangan dan membuatnya semakin "hot".
Dalam artikel Psychology Today, terdapat artikel yang berisi tentang apa yang dipikirkan pasangan tentang suara yang mereka buat. Kesimpulan dari pemikiran mereka adalah:
“… Desahan dan jeritan adalah komunikasi yang berharga. Bagi sebagian orang, mendesah ringan adalah kebahagiaan dan diam sepenuhnya adalah toxic. Dalam hal seks, diam jauh dari emas. "
3. Melepaskan stres
Ada kalanya hari-hari Anda dipenuhi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan dan cara melepaskannya adalah melalui seks. Desahan yang Anda keluarkan bisa menjadi salah satu alat pereda stres ini, terutama jika Anda membuatnya dengan suara keras yang mencapai tingkat teriakan.
Tulisan di Theravive menjelaskan bahwa pada tahun 1970, pernah ada terapi untuk mengobati gangguan kejiwaan melalui teriakan. Ini dikenal sebagai primal scream therapy. Terapi ini diterapkan di beberapa sekolah di Amerika dimana siswanya diajak berteriak untuk melepas penat setelah menyelesaikan ujian.
4. Sebagai alat komunikasi dalam seks
Suara keras dan lembut tanpa disadari adalah informasi yang sangat kuat yang diberikan kepada pasangan Anda. Contohnya begini: pasangan Anda merasa Anda mendesah lebih keras saat melakukan gaya doggy daripada gaya misionaris. Artinya Anda lebih menikmati doggy style daripada misionaris dan bisa dijadikan bahan diskusi untuk evaluasi kegiatan seksual selanjutnya.
Sangat jauh berbeda dengan diam. Kondisi diam Anda membuat pasangan Anda bingung karena mereka tidak tahu apakah posisi atau apa yang mereka lakukan itu nyaman atau tidak untuk Anda. Hal ini menyebabkan pasangan Anda mengalami overthinking dengan mempertanyakan apa yang mereka lakukan dan akibatnya gairahnya menurun.
5. Meningkatkan kemungkinan mendapatkan orgasme
Percaya atau tidak, orgasme bisa tercapai jika Anda mau mencoba mengeluarkan desahan. Desahan yang dikeluarkan menyebabkan nafas melambat dan dapat meningkatkan kemampuan orgasme.
Selain itu, ada yang mengatakan bahwa mendesah membuat badan menjadi rileks. Jika Anda mencoba menahannya, itu justru akan membuat tegang dan membuat hubungan intim menjadi tidak menyenangkan.
Masalah mendesah atau tidak harus dibicarakan dengan pasangan Anda. Beberapa orang menikmati seks tanpa mengeluh. Agar tidak salah menilai, membicarakan masalah itu bisa jadi kuncinya
PokerTulip | Bolatangkas Online | Agen Bolatangkas Online | Judi Bolatangkas Terpercaya
