SELAMAT DATANG DI POKER TULIP. DAPATKAN FREE COIN 20.000 UNTUK DEPOSIT PERTAMA MIN DEPOSIT 20.000

Wednesday, October 6, 2021

Dessy Kumalasari

Berikut Penyebab Kehamilan Meningkatkan Risiko Lordosis

 

Ilustrasi, sumber foto: Istimewa


Poker Tulip - Lordosis ditandai dengan nyeri otot, terutama di bagian punggung. Sebab, kondisi ini muncul akibat tulang belakang bagian bawah alias lumbar arch. Berbeda dari kondisi normal, penyakit ini menyebabkan tulang belakang melengkung ke dalam secara berlebihan. Meski bisa dialami oleh siapa saja, risiko kelainan pada tulang belakang lebih besar pada ibu hamil.


Bukan tanpa alasan, kehamilan nyatanya akan menyebabkan sejumlah perubahan pada tubuh, termasuk postur tubuh. Menambah berat badan selama kehamilan dapat menyebabkan tulang belakang bagian bawah lebih mudah melengkung ke dalam. Risiko penyakit ini dikatakan lebih tinggi pada ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas.


Kehamilan dan Penyebab Lordosis Lainnya


Kehamilan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya lordosis. Penambahan berat badan dan perubahan postur dapat membuat tulang belakang bagian bawah lebih rentan melengkung ke dalam. Tapi jangan khawatir, kondisi ini biasanya tidak permanen atau permanen. Sakit punggung atau lordosis akibat kehamilan akan hilang beberapa saat setelah proses persalinan.


Biasanya, tulang belakang manusia akan sedikit melengkung di bagian leher, punggung atas, dan punggung bawah. Secara umum, hal ini bertujuan untuk membantu menopang kepala, menjaga struktur tubuh, menyelaraskan kepala dan panggul, serta memperlancar aktivitas tubuh, terutama untuk bergerak dan membungkuk.


Pada penderita lordosis, kelengkungan tulang belakang bagian bawah cenderung berlebihan atau terlalu dalam. Ini akhirnya memicu tekanan berlebih pada tulang belakang. Lama kelamaan, kondisi ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri yang mengganggu. Selain kehamilan, ada faktor lain yang dapat menyebabkan lordosis, antara lain:


1. Kegemukan


Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memicu lordosis. Hal ini karena kondisi ini akan mempengaruhi postur tubuh Anda dan memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang.


2. Osteoporosis


Osteoporosis merupakan penyakit tulang, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya lordosis terutama pada usia lanjut. Kondisi ini bisa membuat tulang belakang bagian bawah keropos. Oleh karena itu, beban tubuh yang harus ditopang menyebabkan tulang belakang bagian bawah mudah tertekuk.


3. Postur tubuh yang buruk


Nyeri punggung bawah bisa disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau mengangkat beban berat. Hal ini dapat memicu tekanan berlebihan pada bagian yang salah, yang menyebabkan peningkatan risiko lordosis.


4. Riwayat Penyakit


Riwayat penyakit atau kondisi kesehatan yang dialami juga dapat memicu nyeri punggung. Lordosis dikatakan rentan menyerang penderita arthritis, spina bifida, achondroplasia, dan osteosarcoma.


Gejala yang Harus Diwaspadai


Gejala khas dari kondisi ini adalah nyeri otot, karena tulang belakang melengkung tidak normal. Hal ini kemudian menyebabkan tulang menarik otot ke berbagai arah, memicu ketegangan otot. Selain nyeri, kondisi ini juga sering ditandai dengan gejala lain, seperti keterbatasan gerak di sekitar leher dan punggung bawah, bokong lebih menonjol, mati rasa, sering kesemutan, merasa lemas, serta sulit mengontrol buang air kecil dan besar.

Dessy Kumalasari

About Dessy Kumalasari -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :